Pages

Kamis, 14 November 2013

Memuliakan anak yatim saat hari Asyura

Hari Asyura adalah salah satu hari yang bagi sebagian umat Islam dikatakan spesial dan semestinya dirayakan berbeda dengan hari yang biasa. Asyura berasal dari bahasa Arab yang artinya asyara  عاشوراءyang berarti sepuluh.
Dalam hal ini sepuluh yang dimaksud adalah tanggal 10 Bulan Muharram kalender Hijriyah. Pada hari itu banyak keajaiban dan peristiwa yang terjadi atas para Nabi sehingga pada zaman dulu hari tersebut dijadikan sebagai suatu perayaan yang sangat meriah.

Setelah browsing kesana kemari ane sebagai penulis bingung untuk harus mengangkat tema yang seperti ini. kayaknya berat banget karena banyak terdapat bid'ah atau hal-hal yang gaje (gaje).. contohnya kaum syiah yang menyatakan hari asyura sebagai hari berkabung, dukacita, dan menyiksa diri sebagai ungkapan dari kesedihan dan penyesalan, mereka melakukan perbuatan yang menurut saya pribadi jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam seperti beramai-ramai turun ke jalan meratap dan menyakiti diri mereka dengan berbagai benda tajam... huuuuh cape deeeh.

 Nah yang jelas pada tanggal 10 Muharram ini disunnahkan untuk berpuasa sunat karena sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW yang didasari oleh hadits sebagai berikut:

في الصحيحين عن ابن عباس – رضي الله عنه – أنه سئل عن يوم عاشوراء فقال: ” ما رأيت رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يوماً يتحرى فضله على الأيام إلا هذا اليوم – يعني يوم عاشوراء – وهذا الشهر يعني رمضان “.
Dalam shahihain, dari Ibnu Abas radiyallahu ‘anhuma, bahwasanya beliau pernah ditanya tentang hari ‘asyura, maka beliau menjawab: Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam begitu menjaga keutamaan satu hari diatas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (maksudnya, hari ‘asyura) dan bulan yang ini  (maksudnya, bulan ramadhan).

Kembali ke leeeeeptoooooooop
ups kita kembali ke tema :)
Memuliakan anak yatim di hari Asyura pun dapat dikatakan bid'ah oleh sebagian para ulama, karena dasar hadits yang dikategorikan palsu sebagai berikut :

من مسح يده على رأس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالى بكل شعرة درجة
Siapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, di hari Asyuro’ (tanggal 10 Muharram), maka Allah akan mengangkat derajatnya, dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat.

Kenapa hadits ini di katakan palsu karena setelah ditelusuri dalam jalur sanad hadis ini terdapat seorang perawi yang bernama: Habib bin Abi Habib, Abu Muhammad. Para ulama hadis menyatakan bahwa perawi ini matruk (ditinggalkan). Untuk lebih jelasnya, berikut komentar para ulama kibar dalam hadis tentang Habib bin Abi Habib:
a. Imam Ahmad: Habib bin Abi Habib pernah berdusta
b. Ibnu Ady mengatakan: Habib pernah memalsukan hadis (al-Maudhu’at, 2/203)
c. Adz Dzahabi mengatakan: “Tertuduh berdusta.” (Talkhis Kitab al-Maudhu’at, 207).
Karena itu, para ulama menyimpulkan bahwa hadis ini adalah hadis palsu. Abu Hatim mengatakan: “Ini adalah hadis batil, tidak ada asalnya.” (al-Maudhu’at, 2/203)

 terlepas dari semua itu sebaiknya kita sebagai umat Islam yang memegang teguh ajaran Islam tidak juga menanggapi dengan ngotot hadist tersebut. Karena menyantuni anak yatim sangat baik dilakukan baik pada hari Asyura maupun pada hari biasa. 

Niat kita hanya menggunakan momen Hari Asyura (10 Muharram) untuk memuliakan anak yatim mengusap kepala nya dan memberi santunan ala kadarnya. kalau kata orang Banjar "mun kada dikajut kada harapan ah tajadi nang kadamia".
Berikut foto-foto peringatan hari Asyura di SDN 2 Barabai Darat yang diniatkan hanya untuk sedikit memberi sedikit senyuman kepada anak-anak yatim yang InsyaAllah selalu dirahmati oleh Allah SWT.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar